Senin, 29 November 2010

Keutamaan Sholat Dhuha

          Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam segala hal. Beliau tidak akan mewasiatkan atau memerintahkan sesuatu sebelum mengerjakannya. Demikian halnya dengan Shalat Dhuha, pastinya beliau telah mengerjakan terlebih dahuu dan mengintensifkannya, agar dapat melakukan amalan yang baik dan sesuai tuntunan Islam, diperlukan pengetahuan yang baik berkaitan dengan ilmu dan tata caranya, seta pemahaman hikmah amalan tersebut sebagai motivasi ( targhib ) diri. Demikian halnya dengan Shalat Dhuha. Untuk itu memahami Shalat Dhuha adalah suatu keharusan.
           Shalat Dhuha hukumnya Sunnah Muakkad ( sangat dianjurkan ), sebab Rasulullah senantiasa mengerjakannya dan berpesan kepada para sahabatnya untuk mengerjakan Shalat Dhuha sekaligus menjadikannya sebagai wasiat. Kesunahan Shalat Dhuha berdasarkan hadist berikut ini :
“ Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat Shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur “ ( H.R Bukhari Muslim )
Demikian juga hadist ini :
“ dari Aisyiah ia berkata : Rasulullah Shalat Dhuha empat rakaat dan menambahnya menurut kehendak Allah “. ( H.R Muslim )

          Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dikerjakan pada pagi hari. Dimulai ketika matahari naik mulai sepenggalan atau setelah terbit matahari ( sekitar jam 07.00 ) sampai sebelum masuk zuhur ketika matahari belum naik pada posisi tengah-tengah.
          Shalat Dhuha sekurang-kurangnya terdiri dari dua rakaat dan tidak ada batasan yang pasti mengenai jumlahnya, namun beberapa hadist shahih menerangkan bahwa terkadang Rasulullah SAW mengerjakan dua rakaat, empat rakaat, delapan rakaat bahkan lebih.


KEUTAMAAN SHALAT DHUHA

1. Shalat Dhuha adalah sedekah untuk 360 ruas tulang yang harus dibayarkan pada setiap paginya.
          Shalat Dhuha juga adalah sedekah sesuai dengan hadist riwayat Muslim dari Abu Dzar yang berbunyi : “ setiap ruas dari anggota tubuh kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemunkaran adalah sedekah dan semua dapat disepadankan dengan mengerjakan sholah Dhuha 2 rakaat.” ( H.R Abu Daud dan Ahmad dari Abu Buraidah )

2. Shalat Dhuha juga shalat sunnah yang lain merupakan investasi amal cadangan yang berfungsi untuk menyempurnakan kekurangan pada shalat wajib.
          Begitupun Shalat Dhuha juga berfungsi sebagai investasi amal cadangan karena salah satu fungsi dari ibadah sholat sunnah adalah untuk menyempurnakan kekurangan sholat wajib.

3. Shalat Dhuha adalah ghanimah atau keuntungan yang besar, lebih baik daripada ghanimah (harta rampasan) yang didapat dari medan peperangan.
          Suatu hari Rasulullah SAW mengutus pasukan muslim berperang melawan musuh Allah. Akhirnya mereka memperoleh kemenangan yang gemilang dan mendapatkan harta rampasan yang melimpah. Orang orang pun ramai membicarakan singkatnya peperangan dan banyaknya harta rampasan perang yang mereka peroleh. Kisah diceritakan lebih lengkap dalam hadist berikut ini :
“ dari Abdullah bin amr bin ash, ia berkata, “ Rasulullah SAW mengirim pasukan perang, lalu pasukan itu mendapatkan harta rampasan perang yang banyak dan cepat kembali dari medan perang. Orang orang pun memperbincangkan cepat selesainya perang itu, banyaknya harta rampasan dan cepat kembalinya mereka. Maka Rasulullah SAW bersabda,” maukan aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih cepat selesainya perangnya, lebih banyak memperoleh harta rampasannya dan cepatnya kembali dari medan perang, yaitu orang yang berwudhu kemudian menuju mesjid untuk mengerjakan sholat sunnah Dhuha, dialah yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak memperoleh harta rampasan, dan lebih cepat kembalinya. ( H.R Ahmad )

4. Orang yang selalu menjaga Shalat Dhuha akan dicukupi kebutuhan hidupnya, yakni kebutuhan psikis dan jiwa berupa kepuasan, qanaah ( merasa cukup dengan apa yang dikaruniakan Allah ), serta ridha terhadap karunia Allah.
          Orang yang gemar melaksanakan Shalat Dhuha karena Allah, akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah, Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadist Qudsi dari Abu Darda bahwa Allah SWT berfirman :
“ Wahai anak adam rukuklah ( shalatlah ) karena Allah pada awal siang ( Shalat Dhuha ) empat rakaat, maka aku akan mencukupi kebutuhanmu sampai sore hari.” (H.R Tarmidzi)

5. Allah akan mengampuni dosa orang yang melaksanakan Shalat Dhuha walau dosanya sebanyak buih dilautan. Artinya, jika kita mengerjakan Shalat Dhuha pada pagi hari, kita akan mengawali aktivitas seharian dengan ketenangan batin dan jiwa yang bersih dari dosa.
          Bahkan orang yang menjaga Shalat Dhuha akan diberikan ampunan Allah SWT sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
“ Barangsiapa menjaga Shalat Dhuha, maka dosa dosanya akan diampuni walau sebanyak buih dilautan “ ( H.R Tarmizi, Ibnu Mazah dan Ahmad )

6. Dijanjikan pahala haji dan umrah bagi siapa saja yang melakukan shalat shubuh berjama’ah, kemudian duduk berzikir sampai matahari terbit, setelah itu melaksanakan Shalat Dhuha.
          Disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“ Barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh berjamaah kemudian duduk berzikir untuk Allah sampai matahari terbit kemudian dilanjutkan dengan Shalat Dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya” ( H.R. Tarmizi)
Ada 3 makna filosofis yang terkandung didalam Shalat Dhuha :
  1. Ingat kepada Allah ketika senang. Biasanya, kita memulai hari dengan optimisme, semangat membaja, dan konsentrasi tinggi untuk menggapai harapan dengan bekerja atau belajar. Badan masih segar dan tenaga masih kuat ditemani dengan hangatnya sinar matahari danudara pagi yang sejuk. Jika saat saat seperti ini kita mengingat Allah, kemudian Shalat Dhuha dengan hati tunduk dan khusyuk menghadap kepada Nya, diiringi kesadaran yang tinggi atas kekuasaan dan keagungan Nya, Allah pasti akan melimpahkan karunia dan kasih Nya kepada kita. Rasulullah menjelaskan dalam hadistnya bahwa siapa yang ingat Allah ketika senang dan lapang maka Allah SWT akan mengingatnya ketika sedih dan sempit.
  2. Shalat Dhuha merupakan perwujudan syukur kepada Allah SWT. Syukur atas segala nikmat dan karunia yang tiada terkira. Hal ini mengingat waktu Shalat Dhuha bersamaan dengan dimulainya aktivitas sehari hari. Shalat Dhuha mampu menggugah kesadaran akan perlunya berkonsultasi kepada Allah SWT dan meminta petunjuknya sebagai bekal bekerja atau belajar agar tetap dijalan yang diridhai.
  3. Shalat Dhuha merupakan bentuk tawakkal kepada Allah. Sebelum memulai aktivitas sehari hari, kita serahkan urusan kepada Allah. Memohon yang terbaik untuk hari ini. Karena hanya Allah yang mengetahui apa yang akan terjadi dan apa yang akan kita raih. Bila ada rencana atau agenda seharian, kita serahkan segalanya kepada Allah. Kita hanya mampu berencana atau berusaha, namun Allah juga yang akan menentukan.
Demikian beberapa hadist-hadist shahih yang menjelaskan tentang keutamaan Shalat Dhuha.

Disampaikan pada acara Sosialisasi Agenda Kerja Tim Tombo Ati Surau Mujibul Amin I Samarinda, oleh Ab. Drs. Haidar, MM.
        

Doa yang Terbaik

'Sebaik-baik doa yang harus engkau panjatkan kepada Allah, adalah apa-apa yang Allah perintahkan kepadamu' (Ibnu Athaillah)

Nikmat yang Allah karuniakan kepada kita sebenarnya jauh lebih besar daripada nikmat yang kita minta. Saat kita meminta rezeki, pada saat bersamaan rezeki yang Allah curahkan kepada kita, jauh lebih melimpah. Saat kita meminta kebaikan, pada saat bersamaan kebaikan yang Allah berikan jauh lebih banyak dari yang kita duga. Hanya saja, keterbatasan ilmu dan ketertutupan mata hati, membuat kita jarang menyedari besarnya kurnia tersebut.

Doa yang kita mohonkan kepada Allah terbahagi kepada 3 tingkat:

1) Doa meminta dunia.

Inilah doa dengan tingkatan "terendah". Dalam doa ini, tidak ada yang kita minta selain dunia, termasuk minta harta berlimpah, minta kedudukan, minta berjaya dalam bisnes atau pekerjaan, minta jodoh, dsb. Tidak salah kita berdoa seperti ini, bahkan dianjurkan dan bernilai pahala.

2) Doa minta pahala.

Pada tingkatan kedua ini kita meminta agar Allah SWT membalas semua kebaikan kita dengan balasan berlipat ganda. Puncaknya, kita meminta dimasukkan ke dalam syurga dan dijauhkan dari neraka. Doa tingkatan kedua ini lebih bernuansa akhirat, dan nilainya lebih tinggi dari sekadar meminta dunia.

3) Doa meminta rahmat dan ridha Allah.

Inilah cita-cita tertinggi yang harus dimiliki seorang Muslim lagi Mukmin . Tentang hal ini, dalam kitab Hikam, Imam Ibnu Athaillah mengungkapkan bahwa:

"Sebaik-baik doa yang harus engkau panjatkan kepada Allah, adalah apa-apa yang Allah perintahkan kepadamu."

Jadi, doa terbaik yang harus kita panjatkan kepada Allah adalah doa minta dikuatkan iman, doa minta diberi ketaatan pada semua perintah dan diberi kekuatan menjauhi larangan, serta istiqamah dalam pengabdian. Rasulullah SAW mencontohkan sebaik-baik doa, yaitu:

Allahumma inni as'aluka ridhaakawal jannah, wa 'audzubika min sakhaathika wannaar.

Artinya, "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, ridha-Mu dan syurga; dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan api neraka".

Saat kita meminta ridha Allah, maka saat itu kita telah meminta hal paling berharga dalam hidup. Sebab, tidak ada gunanya harta, pangkat, jabatan, rupa, atau apa pun, bila Allah tidak ridha kepada kita. Bila Allah sudah ridha, maka semuanya akan jadi mudah. Dunia, insyaAllah akan kita dapatkan, dan akhirat pun akan kita peroleh.

Kerana itu,
- daripada minta kecukupan, lebih baik kita minta tawakal;
- daripada minta nikmat, lebih baik kita minta syukur;
- daripada minta terlepas dari musibah, lebih baik minta sabar, dsb.

Hal ini bukan bererti kita tidak boleh berdoa. Berdoalah apa pun, selama tidak memohon kemaksiatan.

Sumber: (http://nur-reiki.blogspot.com)

Wallau'alam.

Benarkah Diet Vegetarian Picu Pikun

          Banyak orang mengurangi asupan makanan berlemak, seperti daging, demi memiliki berat tubuh langsing ideal. Tak jarang mereka memaksakan diri menjadi seorang vegetarian. Sehatkah pola diet ini?
          Seperti dikutip dari laman Times of India, pola diet vegetarian meningkatkan risiko gangguan mental seperti penurunan daya ingat dini atau dementia, dan alzheimer.
          Peningkatan risiko itu seiring minimnya asupan vitamin B12 yang umumnya terdapat dalam ikan, daging, telur, susu, dan produk non-vegetarian lainnya. "Minimnya asupan vitamin B12 berpotensi mereduksi kemampuan kerja otak yang akhirnya memicu hilangnya memori," kata Praveen Gupta, dokter ahli saraf dari Artemis Health Institute, Gurgaon, India.
          Analisa itu mungkin menjawab tingginya angka penderita alzheimer dan dementia di India yang mencapai 3,5 juta pada 2000. Bukan demi tubuh langsing, mayoritas populasi di India menjadi vegetarian dan menghindari konsumsi susu atas kepercayaan tradisi dan agama.
"Setidaknya ada 30 pasien di bawah usia 40 setiap bulan yang menderita gejala kehilangan memori dan gangguan kesehatan lainnya akibat kekurangan vitamin B12," kata Gupta yang menganjurkan pelaku diet vegetarian untuk mengimbanginya dengan konsumsi suplemen vitamin B12.
          Selain anjuran konsumsi suplemen, Gupta juga mengingatkan mereka yang menjalani diet vegetarian untuk memeriksakan kondisi kesehatan melalui tes darah. Ini penting untuk langkah pencegahan dini. Gejala kurang vitamin B12 antara lain, pelupa, emosional, mudah panik, dan depresi.
          WHO memperkirakan, terdapat sekitar 18 juta orang di seluruh dunia menderita alzheimer saat ini. Angka ini diproyeksikan meningkat dua kali lipat pada 2025.
          Sementara Konsultan gizi, dr Luciana B. Sutanto, menambahkan, diet vegetarian kurang tepat jika dikaitkan dengan tujuan menurunkan berat badan. Sebab, penurunan berat badan lebih dipengaruhi asupan kalori dari makanan dan keluaran kalori dari aktivitas fisik.
            Orang yang mengurangi asupan protein hewani dan meningkatkan protein nabati memang cenderung memiliki kadar lemak dan kolesterol rendah dalam tubuh. Namun, agar diet vegetarian efektif bagi kesehatan tubuh, pilih sumber makanan secara selektif.

Tinjauan Psikologis Remaja

2.1. Landasan Perlunya Tinjauan Psikologis

Secara umum, untuk mendekati dan membina suatu obyek dakwah, seorang da’i perlu memahami karakter dan behaviour dari obyeknya. Untuk itulah tinjauan psikologis ini menjadi penting agar pembina dalam dakwah sekolah memahami binaannya sehingga mampu mensikapi binaannya dengan tepat.
A. Landasan Syar’i
Al Qur’an dan As Sunah memberikan banyak pelajaran kepada para da’i untuk melakukan dakwah dengan metode yang tepat. Beberapa ayat dan hadits itu antara lain :
! “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu,…” (Q.S. Ali Imran : 159)
! “Kami tidak mengutus seorang Rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka,…” (Q.S. Ibrahim : 4)
! Rasulullah SAW bersabda : “ Tempatkanlah (bersikaplah kepada) manusia sesuai dengan posisinya masing-masing.”

B. Landasan Pemikiran
Tak dapat dipungkiri, objek tarbiyah dakwah sekolah sangat khas dan unik. Mereka adalah remaja yang berusia belasan tahun, bersemangat tinggi, penuh gejolak, memendam segudang potensi yang menanti untuk dikembangkan, sekaligus menyimpan sekian problematika yang menuntut untuk diselesaikan dengan cara bijak.
Remaja, karena keterikatannya dengan kelompok teman sebaya sangat kuat, membuat mereka mengembangkan pola interaksi sosial dan komunikasi yang sangat khas. Dalam kelompoknya mereka seringkali menciptakan nilai dan norma yang ditaati bersama, bahasa “unik” yang dipakai bersama, bahkan cara berpakaian yang sama pula. Seringkali mereka melakukan hal tersebut hanya untuk menunjukkan bahwa mereka bukan lagi anak kecil yang menurut dengan aturan main yang dibuat orang dewasa, sekaligus menunjukkan bahwa mereka diterima oleh lingkungan teman sebaya - sederhana, tapi rumit. Karena itu, dibutuhkan pemahaman dan metode pendekatan yang tepat untuk berhadapan dengan Objek Tarbiyah Dakwah Sekolah ini.


2.2. Definisi Remaja
Secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak.
Mengenai umur masa remaja, para psikolog tidak bersepakat. Namun yang umum digunakan adalah pendapat Luella Cole, yaitu 13 – 15 th (masa remaja awal); 15 – 18 th (masa remaja pertengahan); 18 – 21 th (masa remaja akhir).


2.3. Ciri Masa Remaja
Ciri masa remaja menurut psikologi modern :
1. Masa remaja sebagai periode yang penting. Perkembangan fisik dan mental yang penting bagi perkembangan selanjutnya serta sangat cepat tentu memerlukan penyesuaian sehingga terbentuk sikap, nilai dan minat baru.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan. Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak tapi juga belum dewasa. Jika ia berperilaku seperti anak-anak ia akan ditegur dan diajari bertindak sesuai usianya, namun jika ia berperilaku seperti orang dewasa seringkali dimarahi pula.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan. Tingkat perubahan sikap dan perilaku selama masa remaja seiring dengan perubahan fisiknya. Perubahan yang terjadi antara lain :
a. Meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
b. Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial padanya sehingga timbul masalah baru. Remaja akan tetap merasa bermasalah sampai ia sendiri menyelesaikannya menurut kepuasannya.
c. Perubahan nilai akibat perubahan minat dan perilaku
d. Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka menginginkan kebebasan tapi takut bertanggungjawab.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah. Masalah masa remaja sering jadi masalah yang sulit diatasi, karena :
a. sepanjang masa anak-anak, masalahnya sebagian besar diselesaikan oleh orang tua, guru dll sehingga mereka tidak berpengalaman
b. remaja merasa dirinya mandiri sehingga ingin mengatasi masalahnya sendiri (menolak bantuan orang tua, walau sebenarnya butuh).
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas. Bagi remaja penyesuaian diri dengan standar kelompok sangat penting, tapi lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri, tidak puas dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, dll. Secara keseluruhan apakah ia akan berhasil atau akan gagal. Dalam usaha mencari identitas diri ini, remaja melakukan proses imitasi (meniru) dan identifikasi (dorongan untuk menjadi sama dengan idolanya).
6. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dengan kaca berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya dan sekitarnya sebagaimana yang ia inginkan, bukan sebagaimana adanya, terutama dalam cita-cita, sehingga ia menjadi terlalu idealis dan berlebihan. Semakin tidak realistik cita-citanya semakin ia mudah kecewa. Remaja akan sakit hati dan kecewa bila orang lain mengecewakannya atau bila ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya sendiri.
7. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Menjelang akhir masa remaja, biasanya mereka mulai berusaha meninggalkan stereotip belasan tahun, dan memberikan kesan bahwa mereka sudah dewasa. Berpakaian seperti orang dewasa, merokok, berperilaku seperti orang dewasa dan seterusnya, mereka menganggap perilaku ini memberikan citra bahwa mereka telah dewasa.


2.4. Keadaan Emosi Masa Remaja
Di masa remaja, terjadi ketegangan emosi yang meninggi sebagai akibat perubahan fisik dan kelenjar, serta perubahan perlakuan sosial terhadap dirinya. Reaksi emosi yang seringkali muncul adalah amarah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, kesal, rasa tertekan, mudah tersinggung dan kasih sayang. Perlakuan sebagai “anak kecil” atau secara “tidak adil” akan membuat remaja sangat marah dibandingkan stimulus yang lain. Remaja mengungkapkan amarahnya dengan menggerutu, tidak mau bicara atau dengan suara keras mengkritik orang yang membuat marah. Remaja mudah iri hati pada orang yang mempunyai benda lebih banyak.
Kematangan emosi dicapai pada masa akhir remaja (18-21 th) ditunjukkan dengan kemampuan mengendalikan emosi. Untuk mencapai kematangan emosi dia harus menggunakan katarsis emosi (misal latihan fisik yang berat, bermain, bekerja, menangis) serta membicarakan masalahnya kepada orang yang ia percaya dan mau menerimanya.


2.5. Perubahan Perilaku Sosial Masa Remaja
Dalam perilaku sosialnya, remaja cenderung melakukan 2 gerak, yaitu :
1. Memisahkan diri dari orang tuanya dengan maksud untuk menemukan dirinya. (proses mencari identitas ego –Erickson).
2. Makin akrab dengan teman-teman sebaya. Remaja memperoleh banyak informasi dan nilai melalui sekolah dan kontak dengan teman-teman sebaya dari keluarga dan lingkungan yang berlainan, dimana mereka menemukan nilai-nilai yang menarik dan ingin memilikinya. Pengaruh teman sebaya ini sangat kuat. Akibatnya, mereka akan mengikatkan diri dengan aturan-aturan kelompok agar dapat diterima. Dalam kelompok ini remaja merasa menemukan dukungan, kebebasan dari aturan yang dibuat orang dewasa, penerimaan dan saling ketergantungan. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, remaja akan mulai mengurangi ketergantungannya dengan kelompoknya dan akan mencari identitas pribadi, serta lebih senang menjalin persahabatan pribadi yang erat dengan sedikit orang.
Perubahan perilaku sosial yang juga menonjol di masa remaja adalah mulai tertariknya remaja untuk menjalin hubungan heteroseksual. Saat remaja mereka lebih tertarik untuk menjalin hubungan persahabatan dengan lawan jenisnya. Ini mencapai puncaknya selama masa sekolah menengah atas.
Remaja sebagai kelompok mempunyai kecenderungan memilih-milih teman baik., berdasarkan minat dan nilai yang sama, dapat mengerti dan membuatnya merasa aman dan kepadanya dapat dipercayakan masalahnya dan membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan dengan orang tua atau guru. Bertambah dan berkurangnya prasangka dan diskriminasi selama masa remaja akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap dan prilaku teman dekatnya.
Pengelompokan sosial remaja:
1. Teman dekat, remaja memiliki dua atau tiga sahabat karib, mereka sesama seks, mempunyai minat dan kemamuan sama dan saling mempengaruhi satu sama lain, walau kadang bertengkar.
2. Kelompok kecil, terdiri dari kelompok teman dekat, awalnya terdiri dari seks yang sama tapi kemudian meliputi kedua jenis seks.
3. Kelompok besar (klik), terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan kegiatan bersama (pesta, berkemah, dll).
4. Kelompok yang terorganisasi, dibina oleh orang dewasa dan dibentuk oleh sekolah atau organisasi masyarakat untuk remaja yang tidak mempunyai klik. Banyak remaja yang mengikuti kelompok ini akan merasa diatur dan berkurang minatnya ketika berusia 16 atau 17 tahun.
5. Kelompok Geng, remaja yang tidak masuk klik dan merasa tidak puas dengan kelompok yang terorganisasi mungkin mengikuti kelompok geng. Biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utamanya untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku anti sosial. Pengaruh geng cenderung meningkat selama masa remaja.
6. Pengelompokan sosial remaja laki-laki biasanya lebih besar dan tidak terlampau akrab dibanding dengan remaja perempuan yang lebih kecil dan terumus rapi.
Dalam memilih pemimpin atau panutan, remaja memiliki beberapa kriteria antara lain:
1. Bersemangat/bergairah melakukan sesuatu
2. Berpenampilan rapi dan menarik
3. Cerdas, prestasi akademik baik dan tingkat kematangan emosional di atas rata-rata.
4. Umumnya pemimpin para remaja berasal dari keluarga berstatus sosial ekonomi relatif tinggi
5. Aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial
6. Bertanggung jawab, ekstrovert, kreatif, penyesuaian diri baik, dll.


2.6. Minat Remaja
! Minat Rekreasi Remaja
Selama masa remaja, remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang banyak menuntut pengorbanan tenaga. Karena banyaknya tekanan dari tugas sekolah, tugas rumah, kegiatan ekskul dll, sebagian besar remaja tidak punya banyak waktu lagi untuk rekreasi. Karenanya mereka memilih jenis-jenis kegiatan yang paling mereka kuasai atau paling disukai. Minat rekreasi yang menonjol antara lain :
1. Permainan dan olah raga, permainan dan olah raga yang terorganisasi tidak menarik, remaja lebih menyukai olah raga tontonan, permainan yang menuntut ketrampilan dan intelektual seperti main kartu dll.
2. Bersantai dan ngobrol dengan teman sebaya, sambil ngemil dan bercanda sangat disukai remaja.
3. Bepergian, terutama selama liburan. Mereka ingin pergi jauh dari rumah.
4. Hobi, kebanyakan remaja yang tidak populer lebih menekuni hobinya, ketimbang bentuk rekreasi lain, misal menjahit, memperbaiki radio, sepeda motor dll.
5. Membaca, majalah lebih disukai daripada buku. Pada awal masa remaja komik sangat populer, namun lama-lama komik tidak lagi menarik, digantikan oleh koran.
6. Menonton film merupakan kegiatan klik yang digemari. Remaja perempuan lebih menyukai film yang romantis, sedang remaja laki-laki lebih menyukai film petualangan.
7. Radio dan kaset, terutama musik-musik populer, remaja mendengarkannya sambil belajar atau ketika seorang diri.
8. Televisi, namun semakin bertambah usia, remaja tidak lagi menyukai televisi.
9. Melamun, lamunan remaja yang khas adalah membayangkan diri sebagai pahlawan di antara teman sebaya. Kegiatan ini dilakukan apabila remaja merasa bosan atau kesepian.
Minat Sosial
Minat sosial remaja yang cukup dominan antara lain :
Menolong orang lain yang merasa tidak dimengerti, diperlakukan kurang baik, merasa tertekan dll. Namun minat ini menurun karena remaja menyadari tidak ada yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya dan usaha mereka seringkali tidak dihargai.
Peristiwa dunia, diperoleh melalui pelajaran sekolah dan media massa. Minat ini diungkapkan melalui bacaan, pembicaraan dengan teman, guru dan orang tua.
Kritik dan pembaharuan. Kritik remaja biasanya bersifat merusak, bukan membangun, usul untuk memperbaiki biasanya tidak praktis (cenderung terlalu idealis). Hampir semua remaja, terutama remaja perempuan sangat kritis dan berusaha memperbaiki orang tua, teman sekolah dan masyarakat.
Cur-hat, setiap remaja memperoleh rasa aman bila berada di antara temannya dan membicarakan hal-hal yang menarik atau mengganggunya.
Minuman keras dan obat terlarang, beberapa remaja menggunakannya karena “terpaksa” agar diterima oleh kelompoknya. Ini cenderung dilakukan remaja laki-laki.
Pesta. Remaja perempuan lebih menyukai pesta dibanding remaja laki-laki.
Minat Pribadi
Minat pada diri sendiri, antara lain :
1. Penampilan diri, meliputi pakaian, perhiasan, kerapian, daya tarik, bentuk tubuh. Remaja beranggapan dukungan sosial, popularitas, pemilihan teman hidup dan karier dipengaruhi oleh daya tarik seseorang.
2. Pakaian, pakaian yang dikenakannya dipengaruhi oleh kelompok, sebagian besar remaja berusaha menyesuaikan diri dengan yang dikehendaki kelompoknya.
3. Prestasi (dalam akademis, olah raga, dll). Minat untuk berprestasipun dipengaruhi oleh sikap dan minat kelompoknya.
4. Kemandirian. Minat ini sering menimbulkan perselisihan dengan orang tua.
5. Uang, kebanyakan remaja beranggapan uang adalah kunci kebebasan. Jika uang masih berasal dari orang tua, maka mereka punya alasan untuk mengendalikan perilaku remaja.
Minat Pendidikan
Umumnya remaja suka mengeluh tentang sekolah dan peraturannya, tentang PR, kursus wajib, les tambahan, makanan di kantin, cara pengelolaan sekolah, dll. Mereka bersikap kritis terhadap guru dan cara guru mengajar.
Besarnya minat remaja pada pendidikan dipengaruhi oleh minatnya pada pekerjaan serta pengaruh lingkungan. Ada 3 klasifikasi remaja yang tidak berminat pada pendidikan dan biasanya membenci sekolah, yaitu :
1. Remaja yang orang tuanya memiliki cita-cita tinggi yang tidak realistik terhadap prestasi akademik atau prestasi sosial anaknya dan terus menerus mendesak untuk mencapai hal itu.
2. Remaja yang kurang diterima oleh teman sekelas, tidak mengalami kegembiraan seperti teman-temannya dalam pelbagai kegiatan ekskul.
3. Remaja yang matang lebih awal, fisiknya jauh lebih besar dan penampilannya lebih tua dari teman-temannya.
4. Para remaja dalam kelompok ini menunjukkan ketidaksenangan terhadap pendidikan dengan cara : menjadi orang yang berprestasi rendah, bekerja di bawah kemampuannya dalam setiap mata pelajaran atau pelajaran yang tidak disukai; membolos, berhenti sekolah setelah duduk di kelas terakhir, dll.
! Minat pada Pekerjaan
Remaja yang bersekolah di sekolah menengah atas mulai memikirkan masa depan mereka secara sungguh-sungguh, terutama remaja laki-laki.
Remaja menginginkan pekerjaan yang menarik, bergengsi dan menggairahkan tanpa memperhatikan kemampuan dan kesempatan yang ada.
Minat pada Agama
Kecenderungan yang terjadi saat ini, minat remaja terhadap agama cukup besar, karena mereka menyadari agama berperan penting dalam kehidupan. Namun ada sebagian remaja yang menganggap agama sebagai sumber dari rangsangan emosional dan intelektual, sehingga ingin mempelajarinya berdasarkan pengertian intelektual. Mereka ingin menerima agama sebagai sesuatu yang bermakna berdasarkan keinginan untuk mandiri dan bebas menentukan keputusan-keputusan mereka sendiri.
Minat pada Simbol Status
Selama massa remaja simbol status berfungsi untuk :
menunjukkan ia memiliki status sosial ekonomi lebih tinggi dibanding yang lain dalam kelompok
menunjukkan ia mampu mencapai prestasi yang tinggi
menunjukka bahwa ia diterima dalam kelompok karena penampilan atau perbuatannya
menunjukkan bahwa ia mempunyai status hampir dewasa dalam masyarakat.
! Minat dan Perilaku Seks
Di masa remaja terjadi perubahan perilaku dan sikap seksual yang menonjol. Jika pada masa anak-anak mereka lebih suka bermain dan bergaul dengan teman sejenis, maka pada masa remaja ketertarikan terhadap lawan jenisnya sangat besar. Kegiatan yang melibatkan laki-laki dan perempuan sangat sering mereka lakukan. Terjadi pula perubahan perilaku seksual remaja saat ini dibanding remaja masa sebelumnya. Apa yang sebelumnya dianggap tabu oleh remaja zaman dulu, kini mulai dianggap wajar bahkan seharusnya oleh remaja saat ini. Hal ini seringkali mereka lakukan untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka terhadap lawan jenis atau karena ingin diterima oleh kelompoknya.
Pendidikan seksual yang benar di masa ini menjadi sangat penting agar mereka memperoleh penerangan dan pemahaman yang benar tentang seks dan peran pria dan wanita dalam keluarga dan masyarakat.


2.7. Klasifikasi Tipe Remaja
Klasifikasi remaja berdasarkan akhlaqnya :
Remaja berakhlaq Islami, mereka rajin beribadah, hanif dan relatif cepat menerima dakwah
Remaja berakhlaq asasi, mereka tidak taat beragama, tapi tidak mau terang-terangan dalam berbuat maksiat karena masih menghormati harga dirinya.
Remaja berakhlaq jahiliyah, mereka tidak perduli terhadap harga dirinya dan agamanya, cenderung seenaknya.
Orang tipe pertama dinomorsatukan dalam pendekatan dakwah, karena mereka relatif mudah menerima dakwah, kemudian baru tipe nomor 2, untuk tipe nomor 3 relatif susah sehingga butuh waktu dan kesabaran untuk mendekatinya. Namun, logika ini bisa saja jadi terbalik dengan izin Allah.
Klasifikasi remaja berdasarkan aktivitas :
Aktivis lembaga agama (ROHIS, IRM, dll)
Aktivis lembaga umum (OSIS, PRAMUKA, PMR, dll)
Siswa non aktivis (tidak terlibat dalam kegiatan apapun, baik di dalam maupun di luar
sekolah)
Remaja aktivis lembaga agama mesti diprioritaskan, karena selain ketertarikan mereka terhadap Islam cukup besar, semangat mereka untuk berdakwah juga sudah mulai muncul.
Klasifikasi remaja berdasarkan penerimaan sosial terhadap dirinya :
a) Remaja yang diterima lingkungan sosialnya, misal remaja berprestasi, karena status sosial ekonomi, aktivis lembaga di sekolah
b) Remaja yang ditolak lingkungan sosialnya, karena perilaku anti sosial, rendah prestasinya, dll.
Remaja tipe pertama cenderung ekstrovert dan bersikap terbuka terhadap stimulus dari luar dirinya, sehingga lebih mudah didekati, sementara tipe kedua cenderung membangun jarak sosial sehingga susah didekati.


2.8. Beberapa Catatan
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi konsep diri remaja
1. Usia kematangan. Remaja yang matang lebih awal dan diperlakukan seperti orang dewasa mengembangkan konsep diri yang menyenangkan sehingga mampu menyesuaikan diri dengan baik, sementara remaja yang matang terlambat, diperlakukan seperti anak-anak, merasa salah dimengerti dan bernasib kurang baik cenderung kurang dapat menyesuaikan diri.
2. Penampilan diri yang berbeda dengan kelompok sebaya membuat remaja rendah diri meski perbedaan itu menambah daya tarik fisik. Tiap cacat fisik merupakan hal yang memalukan dan menimbulkan rasa rendah diri, sebaliknya daya tarik fisik menimbulkan penilaian yang meyenangkan dan menambah dukungan sosial.
3. Remaja peka dan merasa malu bila teman sekelompoknya menilai namanya buruk atau bila mereka memberi julukan yang bernada cemoohan.
4. Seorang remaja yang mempunyai hubungan yang erat dengan seseorang dan akan mengidentifikasikan diri dengan orang ini dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama.
5. Teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dengan 2 cara :
Konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman tentang dirinya Ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri kepribadian yang diakui oleh kelompoknya.
6. Remaja yang semasa anak-anak didorong agar kreatif akan berpengaruh positif pada konsep dirinya, sebaliknya jika tidak ia akan kurang memiliki perasaan identitas dan individualitas.
7. Bila remaja mempunyai cita-cita yang tidak realistik dan ia gagal, ini akan menimbulkan perasan tidak mampu dan reaksi-reaksi bertahan dimana ia menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Remaja yang realistik dengan kemampuannya lebih banyak mengalami keberhasilan dalam hidup, sehingga menimbulkan rasa percaya diri dan kepuasan diri yang besar.
Ketika remaja mengalami kegagalan dalam penyesuaian diri (secara fisik, moral dan sosial), secara umum gejala ini dapat diketahui dari :
1. Remaja tidak bertanggung jawab, dilihat dari perilakunya (misal mengabaikan pelajaran, hura-hura, dll)
2. Agresif dan sangat yakin pada diri sendiri
3. Perasaan tidak aman, menyebabkan remaja patuh pada aturan-aturan kelompok
4. Ingin menjauhkan diri dari lingkungan yang dikenal
5. Mudah menyerah (putus asa)
6. Terlalu banyak berkhayal untuk mengimbangi ketidakpuasan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari
7. Mundur ke tingkat perilaku yang sebelumnya agar disenangi dan diperhatikan
8. Menggunakan mekanisme pertahanan seperti rasionalisasi, proyeksi, berkhayal dan memindahkan.


2.9. Tinjauan Psikologis dalam Metode Tarbiyah
Dengan karakterisitik dan tinjauan psikologis objek tarbiyah dakwah sekolah tersebut, beberapa metode tarbiyah yang dapat digunakan antara lain :
Metode dakwah fardhiyyah sangat sentral untuk membangun hubungan dan kedekatan dengan objek tarbiyah dakwah sekolah. Karena kondisi fisik, mental dan sosialnya yang masih labil, mereka sangat membutuhkan teman untuk sharing, teman yang mau mengerti dan menerimanya. Mereka akan menjauh ketika merasa didikte, diatur dan didominasi, namun juga akan kecewa ketika dijauhi, tidak diacuhkan dan dinomorduakan
Remaja sangat dipengaruhi oleh teman dan kliknya, sehingga jalinlah hubungan baik dengan orang kunci dalam kelompok mereka, nantinya ia akan mengajak teman-temannya untuk ikut serta.
Remaja dalam masa pencarian identitas sangat memerlukan sosok idola, mereka akan melakukan imitasi dan identifikasi terhadap sosok itu. Karenanya jika mungkin jadilah panutan bagi mereka, jika tidak berikan mereka arahan untuk mencari idola yang tepat.
Buatlah kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan minat remaja, di bidang rekreasi, sosial, agama.
Remaja cenderung meletakkan harapannya setinggi langit, dia akan kecewa ketika apa yang diharapkannya tidak ia dapatkan, bantu mereka untuk melewati masa ini, buatlah mereka lebih realistis memandang hidup. Usahakan jangan membuat mereka kecewa, sekali remaja kecewa, susah untuk diperbaiki.
Tujuan umum tarbiyah adalah membuat seorang berkembang dan tumbuh menjadi lebih baik sesuai dengan potensi dan kepribadiannya dalam bingkai Islam, jangan pernah berangan-angan menjadikan mereka “Super hero” apalagi mengharapkan mereka jadi identik dengan kita.
Secara garis besar, ada dua pola pendekatan kepada remaja, yaitu :
a) Pendekatan potensi, yaitu pendekatan remaja dengan mengedepankan penggalian dan pengembangan potensi remaja agar potensi mereka dapat digali, ditemukan dan dikembangkan. Misal : klub-klub olahraga, kelompok ilmiah remaja, berbagai ekstra kurikuler di sekolah, dsb.
b) Pendekatan problem, yaitu pendekatan kepada remaja dengan mengedepankan penyelesaian problem remaja. Misal : lembaga konsultasi problem remaja, dll.
Pembinaan dengan pendekatan potensi saja memiliki keunggulan dari sisi produk yang mempunyai keunggulan dalam bidang tertentu sesuai potensi yang dikembangkan (remaja berpotensi). Kelemahannya ketika permasalahan-permasalahan yang dimiliki remaja tidak terungkap dan terselesaikan sehingga dapat menjadi bom waktu yang menghambat perkembangan potensinya lebih lanjut.
Pembinaan dengan pendekatan problem saja memiliki keunggulan di sisi jangkauan obyek yang lebih luas (mampu menjangkau remaja bermasalah) dan kemampuan men-therapi permasalahan-permasalahan remaja. Kelemahannya ketika remaja yang dibina dianggap telah terselesaikan masalahnya, tidak dibina lagi, sehingga potensi-potensinya tidak berkembang, remaja tersebut berhenti pada status “anak baik”, tidak sampai “anak berprestasi”.
Tarbiyah untuk remaja/pelajar harus menggabungkan dua pola pendekatan tersebut secara proporsional sesuai kondisi obyeknya.

Sebarkan Islam Dengan Senyum dan Kasih Sayang

Da’wah ilallah

adalah aktivitas terpenting dalam amal Islam

Ia meliputi ta’rif (penyebaran ide Islam),

diikuti takwin (pembentukan kerja yang terorganisir)

dan tarbiyah (pelatihan moral, spiritual dan fisik individu dan kelompok)


Kita mengenal dua macam da’wah yaitu da’wah umum yang dilakukan dalam bentuk penyebaran Islam melalui buku, majalah, publikasi, dll. Selain itu ada yang disebut da’wah fardiyah (da’wah individual) yang tidak kalah pentingnya dibanding da’wah umum dan yang akan kita bahas lebih lanjut.

Kajian kita tentang hal ini meliputi dua aspek yaitu metode dan progresifitas da’wah fardiyah serta keuntungan da’wah fardiyah dan kualitas da’i yang melakukannya.

Metode dan langkah
Sebelum melakukan da’wah fardiyah, hal yang harus kita perhatikan terlebih dahulu, sebagai bekalan kita adalah :

  1. Memahami realitas umat Islam yang akan menerima da’wah kita (dalam hal ini sasaran da’wah kita adalah kaum muslimin) sehingga kita dapat mengubah realitas kehidupan mereka, dari keterbatasan pemahaman, kelemahan komitmen atau pandangan yang ekstrim menjadi pemahaman Islam yang sempurna, murni dan kuat.
  2. Menerangkan kesempurnaan Islam kepada objek da’wah dengan baik dan memuaskan. Dengan mempelajari dan menganalisa kondisi lingkungan tempat kita berda’wah, kita akan menemukan celah yang kita gunakan untuk mengobati kelemahan iman di hati manusia, menambah pemahaman mereka atas realitas dien ini serta dapat mensikapi kejahiliyaan budaya dan serangan pemikiran yang merupakan penyakit yang tumbuh di hati umat Islam yang jelas-jelas mempermudah musuh Allah untuk memanipulasi kebenaran dienullah atas umat Islam.
  3. Dalam berda’wah kita mungkin akan menemukan realitas umat yang jauh dari pemahaman Islam yang murni, lemahnya aktivitas atau produktifitas kerja dari mereka yang hatinya berpenyakit. Namun, di balik itu, kita juga mungkin mendapatkan kondisi dimana objek da’wah yang kita seru sebelumnya memiliki pemahaman yang benar, aktivitas dan kerja yang produktif, sehingga kita dapat melakukan peningkatan jiwa kepada tingkatan yang sholih

Da’wah yang dilakukan haruslah memperhatikan prioritas yang penting dan essensial untuk menghindari penyeru dan yang diseru terjebak pada keputuasaan dan penolakan. Da’wah fardiyah hendaknya dimulai dari orang yang berada dalam kondisi yang baik dan mudah menerima nilai-nilai Islam untuk menghemat waktu dan usaha.

Pendahuluan

Seorang da’i diumpamakan sebagai orang yang sedang membangunkan orang lain yang sedang tidur dan dikelilingi oleh api yang mencoba membakar dirinya. Untuk dapat memperingatkan mereka terlebih dahulu kita harus membangunkannya. Adakalanya orang yang tidur meminta untuk tidak diganggu dan meneruskan tidurnya. Karena itu seorang da’i harus bersabar dalam jalan da’wah dan juga bersabar atas perlakuan orang yang diserunya. Imam Hasan al-Banna berkata : “Jadilah kalian seperti pohon di antara manusia. Mereka melemparinya dengan batu, tetapi ia membalasnya dengan buah.”

Langkah Pertama

Membangun persahabatan dengan penerima da’wah dan membuatnya merasakan ketulusan perhatian kita kepadanya. Kita berinteraksi tanpa menyinggung isu da’wah sampai hati mereka siap menerimanya. Penerimaan mereka akan sebanding dengan perhatian dan emosi yang kita curahkan kepadanya. Pembicaraan dengan mereka mengenai da’wah akan membuat mereka berpaling. Langkah pertama ini membutuhkan waktu yang lama, mungkin beberapa pekan.

Langkah Kedua

Berusaha membangkitkan ketenangan iman di hati penerima da’wah. Pembicaraan tidak harus mengenai keimanan secara langsung, tetapi pembicaraan yang alami seolah tanpa sengaja. Kita dapat memanfaatkan moment ketika melihat burung, tanaman, serangga atau ciptaan Allah lainnya untuk membicarakan kekuasan-Nya, kebesaran-Nya dan kehendak-Nya. Dengan berdialog dan berkontemplasi atas ciptaan Allah, hati mereka akan berbunga dengan pengagungan dan teringat akan Allah sebagaimana dalam Qur’an

“Dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ya tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka”.

Dalam tahap ini diharapkan memahami tujuan Allah menciptakan manusia dan Allah tidak menciptakan kita dengan sia-sia. Penting juga untuk menjelaskan permasalahan ni’mat yang Allah anugerahkan kepada manusia semenjak ditiupkan-Nya kehidupan.

Pada batasan ini dialog harus berlanjut tentang topik keimanan. Ketika iman muncul, ia akan mengevaluasi kehidupannya dan akan merasa bahwa jika ia terus berada dalam kelalaian, kecenderungan terhadap dosa dan ketidakpatuhan kepada Allah, maka ia akan menghadapi hukuman keras dari Allah pada hari kiamat. Jika sudah sampai pada tahap ini, mengarahkannya pada kewajiban Islam akan lebih mudah.

Langkah Ketiga

Langkah ini berhubungan dengan bagaimana menolong penerima da’wah untuk menyadari kondisi dirinya dengan belajar mengenai ketaatan kepada Allah, kewajiban beribadah, praktek ajaran Islam, menjauhi dosa dan berakhlaq Islami. Akan lebih baik memberinya bacaan ringan seputar aqidah, ibadah dan akhlaq dan menghadiri majelis ilmu dimana ia bertemu dengan orang sholih dan menjauhi orang jahil.

Ia tidak boleh ditinggalkan terlalu lama tanpa follow up. Melakukan follow up akan membantunya untuk tetap di jalan yang lurus, dan melindunginya dari penyebab berkurangnya komitmen, kemalasan, dan sikap berlebihan. Tahapan ini mungkin berlangsung beberapa pekan atau bulan sampai terbentuk pribadi Islami yang solid dan sulit digoyahkan. Kita dapat memulai langkah keempat jika kriteria tadi sudah dipenuhi dan terdapat hubungan yang kuat antara kita dengannya serta adanya kemauan untuk berdialog lebih lanjut dan benih komitmen kepada da’wah.

Langkah Keempat
Meliputi penjelasan lengkap mengenai ibadah. Ibadah yang tidak hanya terbatas pada ibadah ritual melainkan ibadah itu meliputi seluruh aspek kehidupan. Semua aspek tersebut dapat disebut ibadah manakala dua kondisi terpenuhi yaitu niat ikhlas dan sesuai dengan perintah perintah Allah dan ajaran Islam. Misalnya kita berolah raga untuk memperkuat tubuh supaya sanggup melaksanakan tugas da’wah dan jihad di jalan Allah, tidak memakan makanan yang haram meskipun dengan tujuan membangun tenaga untuk mentaati Allah. Pada tingkatan ini aktivitas pribadi mad’u harus sejalan dengan perintah Allah. Lebih jauh lagi, ia harus memahami sifat dasar ibadah yang komprehansif.

Langkah Kelima
Menjelaskan kepada penerima da’wah bahwa Islam tidak terbatas pada komitmen individual kepada Allah, di mana seorang muslim melaksanakan kewajiban ibadah, bertingkah laku baik dan menjaga diri dari menyakiti orang lain. Tetapi Islam adalah sistem hidup kolektif yang mengatur seluruh aspek hidup mulai dari perundangan sampai politik dan jihad. Kita berkewajiban untuk menegakkan masyarakat yang berdasarkan prinsip politik, ekonomi, sosial dan perundangan yang Islami. Sampai tidak ada lagi fitnah dan seluruh agama hanyalah milik Allah semata.

Sehubungan dengan ini dialog harus dilanjutkan sampai penerima da’wah mempunyai perasaan ikut bertanggungjawab terhadap Islam dan ummatnya yang bersemayam di dalam pikirannya dan diwujudkan dalam aktivitasnya. Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa yang tidak peduli akan urusan kaum muslimin, maka ia tidak termasuk golongan mereka”.

Selanjutnya kita harus menjelaskan tentang masalah kontemporer dan penderitan yang dihadapi ummat seperti perpecahan, perusakan masjid, perkosaan, penyitaan tanah umat dan pembentukan generasi yang dijauhkan dari Islam yang mengharuskan kita untuk bekerja dengan serius untuk menegakkan khilafah setelah musuh-musuh allah menghapuskannya demi melindungi ummat dari makar-makar mereka. Kita juga harus menjelaskan bahwa menegakkan khilafah bukan tugas pemimpin ummat atau ulama’ saja. Bahkan seorang muslim akan berdosa jika ia tidak berusaha menegakkan khilafah. Dialog terus berlanjut sampai penerima da’wah berfikir serius dan praktis tentang penegakan khilafah.

Langkah Keenam

Menjelaskan bahwa penegakan khilafah (Islam) tak dapat dilakukan secara individual. Ia harus dilakukan bersama jama’ah yang mengkoordinasikan usaha individu untuk mencapai hasil yang besar. Hukum fiqih menyebutkan bahwa sesuatu kewajiban yang tidak sempurna karena satu hal, maka hal itu menjadi wajib.

Penegakan khilafah tak dapat dilaksanakan kecuali dengan berjama’ah, maka berjama’ah menjadi wajib hukumnya. Langkah ini sangat penting karena banyak muslim tidak melihat pentingnya mendirikan jama’ah atau bekerja bersama jama’ah. Menjelaskan besarnya tanggung jawab yang tak dapat dipenuhi kecuali dengan berjama’ah adalah sangat penting untuk menyakinkan penerima da’wah akan pentingnya mendirikan jama’ah, apapun resikonya. Lebih jauh lagi, penjelasan mengenai keuntungan berjamaah juga akan membantu.

Langkah Ketujuh

Langkah ini adalah meliputi pertanyaan :” dengan jama’ah/organisasi/lembaga mana seorang muslim harus melibatkan diri?” Tahapan ini penting dan kritis serta membutuhkan kebijaksanaan dan kekuatan dalam argumen dan penjelasannya.

Ada banyak jama’ah yang aktif dalam arena pergerakan Islam yang membawa panji Islam dan menyeru para pemuda untuk bergabung. Ia harus cocok dengan jalan yang ditempuh dan tidak boleh tergesa-gesa dalam memilih jama’ah. Kita harus mengetahui bahwa penegakan khilafah harus sesuai dengan jalan yang di tempuh Rasulullah saw. Beliau menegakkan pemerintahan Islam yang pertama dengan berlandaskan Aqidah yang murni. Dengan hal inilah mereka mengabdikan segenap waktu, usaha, dan napas mereka dalam menyebarkan Islam dan menghadapi segala bentuk penderitaan. Setelah itu Rasulullah mempersaudarakan mereka, mengorganisir mereka, dan mengambil sumpah dan bai’at mereka untuk senantiasa melindungi dien ini dengan seluruh milik mereka sampai tercapai kemenangan dengan rahmat Allah.

Tetapi sebelum pembentukan basis massa, ketika pendukung da’wah masih sedikit, Rasululah saw selalu menasehati pendukungnya untuk bersabar terhadap penderitaan dan tetap bertahan dalam kebenaran yang mereka yakini. Rasulullah saw tidak menyuruh mereka menghadapi kadzaliman dengan kekuatan. Jama’ah yang mengikuti jalan Rasulullah yang paling layak diikuti.

Jama’ah yang tidak menekankan aspek terbiyah dan persiapan yang berdasarkan persatuan, keyakinan dan kekuatan, maka kerja yang dilakukannya akan sia-sia, bahkan merintangi amal islami. Karenanya pembentukan struktur pemerintahan Islami harus dimulai dari dasar bukan dari atas, juga bersifat internasional karena musuh Islam juga bersifat internasional.

Kita harus memahami bahwa yang baik adalah yang mengambil Islam secara keseluruhan sebagai aqidah, ibadah, akhlaq, syariah, pemerintahan, jihad dan seluruh aspek kehidupan. Jama’ah tidak boleh hanya menekankan pada satu aspek dan mengabaikan aspek yang lain dengan alasan apapun. Jama’ah juga harus mempunyai basis horizontal diseluruh dunia untuk memfasilitasi pembentukan pemerintahan Islam internasional yang tidak dibatasi negara dan geografis. Jama’ah yang berpengalaman juga menghindari ekstrimisme, perpecahan dan kecerobohan serta selalu berada dalam jalur yang dirintis Rasulullah saw dan salafuna sholih.

Jama’ah harus bersatu dan terorganisir serta seluruh aktivitasnya terencana, bukan merupakan spontanitas dan kerja serampangan. Seseorang juga tidak seharusnya meninggalkan jama’ah yang telah teruji tadi, kecuali ia menemukan adanya kefasikan dan penyimpangan Islam didalamnya.

Nahwa Jil Muslim Ad Da’wah Ilallah Da’wah Fardiyah –tjm- 7 Tahapan Da’wah Fardiyah,

Syaikh Musthafa Masyhur

Panduan Kegiatan Mentoring

Pengantar

Dari Dustur Ilahi
“Kami ceritakan kisah kepadamu dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, maka kami tambahkan kepada mereka petunjuk. Dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri dan berkata ‘Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”.

(Al Kahfi :13-15)

Kita menyadari sepenuhnya bahwa satu-satunya sumber kekuatan adalah Allah Rabbul Jalil, yang tiada daya dan upaya kecuali atas ijin-Nya. Adapun jama’ah dakwah adalah lembaga ibadah untuk mendekatkan diri pada sumber kekuatan itu. Dengan demikian, jama’ah akan berfungsi sebagai media yang menampung kekuatan Ilahi (markazul quwwah). Di atas kekuatan jama’ah inilah tanggung jawab menegakkan masyarakat Islam dibebankan sesuai dengan minhaj asasi kita, Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah.

Kekuatan utama gerakan dakwah adalah para ikhwah yang memiliki komitmen terhadap ‘amal jama’i. Mereka adalah basis operasional (qaidah harakiyyah) seluruh aktivitas gerakan. Tetapi kekuatan itu tidak ada artinya tanpa dukungan masyarakat. Umat Islam adalah power base (pangkalan kekuatan) bagi harakah Islamiyah. Tanpa landasan ini maka kekuatan dakwah menjadi kurang efektif.

Di dalam masyarakat kita, pemuda dan pemudi Islam merupakan unsur perubah (anashirut-taghyiir) yang utama. Mereka memiliki potensi yang besar untuk membuat perubahan sosial yang dikehendaki gerakan dakwah. Kelompok masyarakat kampus, sekolah dan pesantren (jihaz thullabi) di waktu mendatang akan berada pada pos-pos strategis yang dibutuhkan untuk menegakkan masyarakat dan khilafah Islamiyah.

Da’wah Islamiyah merupakan da’wah syamilah yang meliputi seluruh aktifitas kehidupan masyarakat yang beraneka ragam. Untuk itu diperlukan berbagai potensi masyarakat Islam yang syumul, meliputi bidang-bidang kehidupan yang menyeluruh. Dalam hal ini penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan langkah strategis yang sama sekali tidak boleh diabaikan. Ia merupakan salah satu kekuatan dari dua kekuatan yang dikaruaniakan Allah SWT, yakni Al Quwwah Al Kauniyah disamping Al Quwwah Al Qauliyah.

Pelajar sebagai salah satu elemen komunitas pemuda mempunyai berbagai karakteristik yang menonjol. Sifat-sifat itu antara lain dinamis, kreatif, agresif, spontan, heroik, enerjik, militan, rasa ingin tahu, mudah meniru, tingkat emosi yang labil dan umumnya belum memiliki kematangan jiwa yang mantap.

Segala kelebihan dan kekurangan yang melekat pada pelajar tersebut merupakan potensi bagi gerakan dakwah untuk merekrut para pelajar bergabung dalam proyek besar penegakan nilai-nilai Islamiyah.

Para pelajar tersebut menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah, sebagai institusi pendidikan formal. Bila dicermati kondisi sekolah (sebagai sebuah lembaga) juga memiliki berbagai potensi bagi dakwah antara lain :
  1. Persebaran sekolah yang merata ke seluruh wilayah. Untuk tingkat Sekolah Menengah Atas, hampir tiap kecamatan terdapat satu SMU Negeri.
  2. Jumlah pelajar yang relatif banyak dan mengalami penambahan tiap tahun.
  3. Intensitas interaksi antar siswa yang sangat tinggi, selama enam jam sehari dan enam hari dalam sepekan.
  4. Suasana sekolah yang relatif kondusif bagi penyebaran dan pengembangan dakwah. Misalnya : suasana siswa di sekolah yang seragam (usia, tingkat kecerdasan, pakaian, jam belajar, beban akademis, tugas-tugas, dst)

Untuk mengoptimalkan pembinaan pelajar Kami persembahkan kepada Ikhwah sekalian Risalah Tarbiyah da’wah sekolah

Tentu saja dalam penyusunan yang pertama ini akan dijumpai banyak kelemahan dan kekurangan

oleh karenanya kami meminta kritikan dan saran yang membangun tentunya

Akhirnya, Hasbunallah wa ni’mal wakiil ni’mal maula wa ni’mal nashiir

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Ukhuwah Selalu

Tim Penyusun Panduan Kegiatan Mentoring

Kelompok Kajian Islam Al Uswah

Narasi Fildok


Taman Suropati Chamber

          Jakarta, pertama kali mendengar kata tersebut terlintas dipikiran kita kota dengan gedung-gedung tinggi. Keadaanya sungguh sibuk, kemacetan dan segala hiruk-pikuknya membuat kota kecil ini disebut kota metropolitan.
          Pembangunan kota yang cepat dan pesat membuat pemda DKI Jakarta membangun taman-taman kota sebagai daerah hijau, sumber resapan wilayah Jakarta. Salah satu taman tersebut adalah taman suropati yang terletak di jalan untung suropati menteng Jakarta pusat. Disekitar taman ini tersapat bangunan-bangunan penting dan bersejarah, disebelah selatan taman terdapat patung pangeran diponegoro dan gedung Bapenas, dan juga tedapat gereja paulus “ayam” disebelah barat daya taman .
          Selain digunakan sebagai daerah hijau dan sumber resapan. Taman suropati juga dimanfaatkan sebagai tempat perkumpulan seni. Salah satu seni tersebut adalah seni music biola yang tergabung dalam Taman Suropati Chamber.
          Komunitas Taman Suropati Chamber atau biasa disebut TSC ialah salah satu komunitas musik yang ada di Jakarta. Komunitas ini merupakan komunitas musik pertama yang memanfaatkan taman sebagai tempat pertemuannya.
          Komunitas TSC didirikan oleh Ages Dwiharso. Diawali pada tahun 2006, saat ia menghadiri workshop keroncong di Den Haag. Di sana ia melihat beberapa musisi memainkan musik di taman kota dan tiba-tiba terbesit di pikirannya untuk melakukan hal yang sama di Indonesia. Ide ini kemudian dikembangkan oleh ketiga temannya sesama pemain alat musik gesek yang akhirnya membentuk sebuah komunitas musik.

Minggu, 28 November 2010

Chromakey


Chromakey (teknik editing) merupakan teknik menggabungkan dua gambar yang berfungsi untuk menghilangkan warna dominan.
Blue Screen adalah teknik film yang terdiri dari menembak dua klip, salah satu yang difilmkan di depan sebuah layar biru kemudian memotong biru dihapus dan diganti dengan klip video kedua. Blue Screen biasanya digunakan untuk kedua peta cuaca dan efek khusus karena merupakan pelengkap untuk warna kulit penduduk. Penggunaan biru juga terkait dengan fakta bahwa film biru lapisan emulsi memiliki kristal terbaik dan baik detail sehingga dan butir-butir terkecil (dibandingkan dengan hijau emulsi lapisan dan merah dunia.
Green Screen adalah teknologi yang sama dengan Blue Screen layar hijau. Green Screen juga digunakan untuk efek-efek khusus dan peta cuaca dan perlu waktu kurang cahaya dari biru, karena hijau lebih dari dikombinasikan dengan warna biru muda. Green Screen ini sering digunakan dalam film. Sebagai contoh, Spider-Man film layar bekerja hijau terbaik sebagai Spiderman mengenakan merah / jas biru. Jika layar biru telah digunakan juga merupakan pihak gaun biru menghilang. Musuh Spider Man Green Goblin, Namun, difilmkan di depan Blue Screen karena dia hijau.
Redscreen digunakan hampir tidak pernah, karena tidak melengkapi merah pada kulit manusia. Yang dikenal hanya film yang digunakan Redscreen John McTiernan Predator dari 1987 . Itu menggunakan kostum merah dalam adegan rakasa adalah kamuflase . Sejak film difilmkan di dalam hutan yang digunakan gaun merah karena merah adalah komplemen dari hutan dan langit.
Color Separation Overlay : teknik yang digunakan dalam perfilman maupun pertelevisian untuk mengganti warna background dengan sebuah gambar background lain.
Kamera analog : blue screen
Cahaya putih/ daylight : green screen
Cahaya hangat : blue screen

Ma’rifatullah

Makna Ma’rifatullah

• Ma’rifatullah berasal dari kala ma’rifah dan Allah. Ma’rifah berarti mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya).

Pentingnya Mengenal Allah

• Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya (QS 51:56) dan tidak tertipu oleh dunia .
• Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami manusia (QS 6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan kepada yang mendalaminya. Ma’rifatullah adalah ilmu yang tertinggi sebab jika difahami memberikan keyakinan mendalam. Memahami Ma’rifatullah juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang [6:122] .
• Berilmu dengan ma’rifatullah sangat penting karena:

a) Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Sang Pencipta.
b) Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, yang dengannya akan diperoleh keberuntungan dan kemenangan.

Jalan untuk mengenal Allah

1. Lewat akal:

• Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini:
- fenomena terjadinya alam (52:35)
- fenomena kehendak yang tinggi(67:3)
- fenomena kehidupan (24:45)
- fenomena petunjuk dan ilham (20:50)
- fenomena pengabulan doa (6:63)

• Ayat Qur’aniyah/ayat Allah di dalam Al-Qur’an:
- keindahan Al-Qur’ an (2:23)
- pemberitahuan tentang umat yang lampau [9:70]
- pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (30:1-3, 8:7, 24:55)

2. Lewat memahami Asma’ul Husna:

- Allah sebagai Al-Khaliq (40:62)
- Allah sebagai pemberi rizqi (35:3, 11:6)
- Allah sebagai pemilik (2:284)
- dll. (59:22-24)

Hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah
• Kesombongan (QS 7:146; 25:21).
• Dzalim (QS 4:153) .
• Bersandar pada panca indera (QS 2:55) .
• Dusta (QS 7:176) .
• Membatalkan janji dengan Allah (QS 2:2&-27) .
• Berbuat kerusakan/Fasad .
• Lalai (QS 21:1-3) .
• Banyak berbuat ma’siyat .
• Ragu-ragu (QS 6:109-110)

Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang harus dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka. (QS 2:6-7)

Sabtu, 27 November 2010

42 Hal Yang Tidak Diketahui Anak Tentang Ayahnya

1. Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

2. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.

3. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

4. Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi sebenarnya lebih menyenangkan.

5. Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

6. Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.

7. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti berenang di air setelah ia melepaskanya.

8. Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

9. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak baik dan menyayangi.

10. Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup

11. Ayah benar-benar senang membantu seseorang...tapi ia sukar meminta bantuan.

12. Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..."tidak terlalu mengecewakan" ^_~

13. Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

14. Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

15. Ayah akan sangat senang membelikanmu makanan selepas ia pulang kerja, walaupun dia tak dapat sedikitpun bagian dari makanan itu

16. Ayah selalu berdoa agar kita menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat, walaupun kita jarang bahkan jarang sekali mendoakannya

17. Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.

18. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.

19. Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.

20. Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu.

22. Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan..... 23. Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara...

24. Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....

25. Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu....

26. Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu" Ketika ia ingin berkata ,,tidak"

27. Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin

28. Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepergok menghisap rokok dikamar mandi.

29. Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan"

30. Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal yang baik persis seperti caranya....

31. Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....

32. Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

33. Ayah tidak suka meneteskan air mata .... ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya,dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis)

34. ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster...

35. tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

36. Ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendaptkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya.

37. Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: ,, jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu"

38. Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan :" jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"

39. Ayah bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu....

40. Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu...

41. Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik....

42. Dan terpenting adalah... Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.

Ar Ridho

Salah satu yang kita cari dalam hidup ini adalah mendapatkan ridho Allah. Karena dengan ridho Allah, kita akan selamat di dunia dan akhirat, akan bahagia di dunia akhirat, insyaAllah.

Mungkin ini jugalah yang menyebabkan seorang sufi wanita terkenal, Rabi’ah al-Adawiyah, melantunkan salah satu doanya yang sangat fenomenal, dan sering dikutip dalam beberapa buku. Antara lain isi do’anya tersebut: “Ya Allah, yang aku cari dalam hidupku ini adalah ridho-Mu. Seandainya aku beribadah hanya karena ingin masuk ke dalam surgaMu maka jangan Engkau masukkan aku ke dalam surgaMu. Begitu juga seandainya aku menjauhi maksiat, dosa, hanya karena takut dengan nerakaMu, maka masukkan aku ke nerakaMu. Karena yang aku cari dalam hidupku bukan surga dan juga bukan menjauhi neraka, tapi mendapatkan ridhoMu. Bagiku yang terpenting adalah ridhoMu. Kalalulah aku masuk ke dalam nerakaMu tapi Engkau ridho maka ini jauh lebih aku sukai daripada aku masuk surga tapi Engkau tidak ridho. Karena yang terpenting bagiku adalah ridoMu”.

Persoalannya adalah, bagaimana caranya mendapat ridho Allah dalam hidup kita ini.

Radhiallohu ‘anhuma wa radhu’anhu

Dalam Al Qur’an surat Bayyinah ayat 8, Allah berfirman: “…Allah ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepadaNya…”

Dari sini kita tahu bahwa kalau ingin mendapatkan ridho Allah maka kita harus terlebih dahulu ridho dengan apapun yang Allah berikan, yang Allah tetapkan untuk kita.

Yang dimaksud ridho disini tidak hanya sekedar menerima apa yang diberikan Allah, apa yang ditetapkan Allah, tapi menyukai apapun yang diberikan Allah. Tanpa pilih-pilih. Sehat ridho, sakit juga ridho. Usaha sukses ridho, bangkrut juga ridho. Sukai apapun yang diberikan Allah. Inilah ridho.

Masalah kita selama ini, hanya menyukai apa yang disenangi oleh hawa nafsu kita. Padahal Allah sudah memberitahukan di dalam surat al Baqarah 216: “Telah diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu; Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Dari ayat 216 surat Al Baqarah di atas, Allah ingin memberitahu bahwa tidak selamanya sesuatu yang kita senangi baik untuk kita. Bisa saja sesuatu yang kita benci itu justru malah baik bagi kita.

Jadi, kalau menginginkan ridho Allah tidak ada cara lain, kecuali menyukai semua takdir, ketetapan, pemberian Allah. Tanpa kecuali. Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Kita tidak tahu apa-apa tentang apa yang terbaik untuk diri kita. Dan inilah cara pertama mendapatkan ridho Allah.

Berpikir positif terhadap Allah

Cara kedua, bagaimana mendapatkan ridho Allah, adalah dengan berpikir positif terhadap Allah.

Salah satu diantara nama Allah dalam Asmaul Husna adalah ar Rahman dan ar Rahim. Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kalaulah kita yakin, seyakin-yakinnya bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, maka tidak akan pernah kita mengeluh, gelisah, khawatir, dalam hidup ini. Karena Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak akan mungkin mendzolimi, menyengsarakan dan membuat menderita hambaNya.

Masalahnya, kita saja yang kadang-kadang tidak yakin bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik untuk kita. Padahal Allah sudah janji dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 191: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Ayat ini ingin menyampaikan pesan kepada kita bahwa apapun yang diberikan Allah kepada kita, apapun yang ditetapkan Allah untuk kita, tidak ada yang percuma. Tidak ada yang sia-sia. Pasti semua ada hikmahnya. Ada manfaatnya. Karena Allah berpantang melakukan yang bathil. Berpantang berbuat sia-sia.

Bahkan Allah tegaskan lagi, ‘subhaanaka’, Maha Suci Engkau, artinya Allah terlalu suci untuk berbuat yang bathil, yang sia-sia. Allah ingin mengatakan bahwa apapun yang Allah takdirkan untuk hambaNya semata-mata demi kebaikan si hambaNya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak berpikir positif kepada Allah. Apalagi firman Allah dalam hadis qudsi: “ Aku tergantung persangkaan hambaKu kepadaKu.”

Artinya, kalau kita berpikir positif terhadap Allah, maka yang akan Allah tetapkan untuk kita pasti hal-hal yang positif, yang baik-baik. Dan itu artinya Allah ridho dengan kita.

Bersyukur kepada Allah

Ara ketiga untuk mendapat ridho Allah adalah dengan mensyukuri nikmat Allah. Bersyukur terhadap nikmat Allah salah satu bentuk cara menghargai anugerah Allah untuk kita.

Kenapa kita harus bersyukur kepada Allah? Antara lain karena semua yang kita miliki sekarang ini adalah dari Allah. Seperti firman Allah dalam surat An Nahl 53: “Dan apa saja nikmat yang pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.”

Kemudian masih dalam surat yang sama, An Nahl ayat 114. Allah berfirman: “Dan bersyukurlah dengan nikmat Allah.”

Jadi bersyukur kepada Allah itu, disamping perintah Allah, seperti yang disebutkan dalam An-Nahl 114 diatas, juga sebagai salah satu cara untuk mendapatkan tambahan nikmat Allah lainnya. Sebagaimana Allah sebutkan dalam Ibrahim ayat 7: “Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur dengan nikmat Allah yang sudah ada, maka akan Allah tambahkan nikmat yang belum ada. Tapi jika tidak bersyukur atau kufur, maka azabKu sungguh sangat pedih.”

Dan yang lebih dahsyat lagi ketika Allah berjanji kepada orang-orang yang beryukur adalah, sewaktu Allah berfirman dalam surat az Zumar ayat 7: “Dan jika kamu bersyukur Allah ridho padamu”.

Apalagi yang lebih hebat daripada mendapatkan ridho Allah? Dan itu bisa kita dapatkan dengan bersyukur kepada Allah. Padahal mendapat ridho Allah sesuatu yang sangat penting, besar, utama, sebagaimana yang telah dikutipkan dalam tulisan ini.

Akhirnya, semoga Allah jadikan kita hambaNya yang selalu mendapat ridhoNya. Agar kita bahagia dunia-akhirat. Amiin.

Cabang – Cabang Keimanan

Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah SAW beliau bersabda, "Iman itu memiliki tujuh puluh sekian cabang. Dan rasa malu merupakan salah satu cabang dari keimanan."
Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Iman itu tujuh puluh sekian cabang, atau enam puluh sekian cabang. Yang paling tinggi adalah ucapan La Ilaha Ilallah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalanan, sedangkan rasa malu adalah salah satu cabang dari keimanan."
Dan dari Imran bin Hushain, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Rasa malu itu tidak datang melainkan (dengan) kebaikan." (HR. Muslim)

Terdapat beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadits-hadits di atas, diantaranya adalah sebagai
berikut
1. Iman memiliki cabang-cabang dan tingkatan-tingkatan.
Dalam hadits riwayat lainnya dikatakan bahwa iman memiliki 73 cabang. Dan salah satu cabang Iman adalah al-haya' (rasa malu). Rasa malu adalah malu untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai dan ajaran Islam, bukan malu dalam pengertian malu berdiri di depan umum, malu ketika dihadapan banyak orang, dsb. Namun malu adalah keinginan yang kuat untuk melakukan kebaikan, serta tidak suka apabila ia melakukan perbuatan yang tercela. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW jika beliau melihat sesuatu yang tidak disenangi, maka kita dapat melihat itu nampak di wajahnya.”
(Muttafaqun Alaih)
2. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa keimanan itu diimplementasikan dalam bentuk (amalan), yang bersumber dari keyakinan kepada Allah SWT.
Iman bukan sekedar keyakinan yang ada dalam diri seseorang. Karena syaitan dan iblis sangat yakin dengan keberadaan Allah SWT. Namun mereka tidak beramal untuk mengimplementasikan keimanannnya, sebaliknya
mereka beramal untuk mendapatkan kemurkaan Allah SWT. Dan rasa malu merupakan implementasi dari keimanan dan keyakinan seorang hamba kepada Allah SWT.
3. Malu itu ada yang positif dan ada pula malu yang negatif.
Malu melakukan suatu kemungkaran dan perbuatan maksiat atau larangan agama merupakan sikap malu yang terpuji dan sangat baik. Akan tetapi malu dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, misalnya malu melaksanakan shalat fardhu berjamaah di masjid, kerana khawatir dikatakan sok suci atau sok alim, malu kalau membaca Al-Qur'an, malu kalau menolak berjabatan tangan dengan lawan jenis, malu jika tidak menerima risywah, dsb, semuanya itu adalah sifat malu yang tercela dan tidak ada kebaikannya sama sekali. Justru rasa malu melakukan hal-hal yang mungkar, merupakan malu yang terlahir dari keimanan kepada Allah SWT.
4. Tingkatan iman yang tertinggi adalah ucapan "La Ilaha Illallah" serta tingkatan iman yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalanan. Oleh karenanya, janganlah kita menganggap remeh suatu perbuatan baikpun, meskipun hanya menyingkirkan duri dari jalanan. Menyingkirkan duri dari jalanan tidak hanya berarti duri yang ada di jalanan. Namun bisa juga berarti memudahkan jalan, urusan dan pekerjaan orang lain, serta termasuk juga di dalamnya memudahkan urusan para nasabah yang membutuhkan uluran tangan kita semua.
5. Sikap malu merupakan sikap yang sangat baik dan perlu dipelihara, baik dalam skala individu, keluarga, sosial, bahkan dalam skala Negara.
Karena rasa malu tidak akan datang, kecuali akan mendatangkan kebaikan. Sementara apabila rasa malu telah hilang, akan mendatangkan keburukan. Diantara bentuk dari sikap malu adalah seperti senantiasa jujur, amanah, tulus dan ikhlas, senang membantu orang, disiplin, rajin dan taat beribadah, tidak membicarakan keburukan orang lain, sabar, makan dan minum dengan tangan kanan dan tidak berdiri, menghindari tempat-tempat maksiat, dan senantiasa pasrah kepada Allah SWT.


Wallahu A'lam bis Shawab
By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag
Sekretaris Dewan Pengawas Syariah Takaful Indonesia